“Mas Yogaaaa….. Ayo dolan Mas, ayo Mas mlaku-mlaku”
jalan-jalan pagi
Kurang lebih itulah teriakan ajakan mereka. Mereka adalah Arif, Rovik, Fatur, Dito, Rosyid, Alfian, Fadli and the gang, anak – anak umur belasan tahun yang tinggal di Desa Jeblogan, Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Desa Jeblogan merupakan salah satu desa tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) periode Juli – Agustus 2015 ini. Kebetulan saat ini anak – anak di Desa Jeblogan sedang menjalani liburan hingga tanggal 27 Juli nanti.
Perkenalan dengan anak – anak ini diawali saat salah satu tim KKN Desa Jeblogan menjalankan ibadah tarawih di masjid yang juga kebetulan posisinya tidak jauh dari rumah singgah atau tempat tinggal sementara kelompok KKN Desa Jeblogan. Saat itu mereka berada pada shaf paling belakang, naluri sebagai anak – anak menjadikan keributan dari ulah mereka dianggap sebagai hal yang wajar. Pada momen itulah perkenalan dimulai, saling berjabat tangan dan menyebutkan nama.
KKN pada periode ini adalah kedua kalinya bagi Desa Jeblogan. Anak – anak ini dengan spontan menyebutkan “Mas e meh KKN to mriki?”. Tersiratlah dalam benak jika KKN periode sebelumnya meniggalkan kesan baik di desa ini. Keberadaan anak – anak ini cukup membantu kelompok KKN Desa Jeblogan. Dari mereka, kelompok KKN Desa Jeblogan bisa mendapatkan informasi tambahan selain dari Kepala Desa, perangkat desa ataupun warga sekitar. Namanya juga anak kecil, terkadang mereka juga menceritakan hal – hal yang menurut mereka mistis.
Aktifitas kelompok KKN Desa Jeblogan hingga saat ini belumlah terlalu padat dan sibuk, salah satu alasannya adalah karena di Desa Jeblogan sedang musim tandur (menanam) dan bulan Ramadan sehingga warga sekitar lebih banyak menghabiskan waktu di sawah atau rumah. Memanfaatkan momen tersebut, kelompok KKN Desa Jeblogan mengisi waktu bermain dengan anak – anak tersebut. Setiap pagi setelah sholat shubuh mereka mengajak berjalan – jalan mengelilingi desa, mereka menunjukan jalanan yang bisa dilalui kendaraan maupun jalanan setapak. Pada kesempatan ini mereka juga menunjukan lokasi dimana adanya pertambangan pengerukan pasir cadas, siang harinya mereka bersepeda dan tidak jarang masuk ke rumah singgah. Di rumah singgah mereka bersama anggota kelompok KKN Desa Jeblogan menonton video dengan genre edukasi, misalnya video berjudul Kerennya Pribadi Bangsaku yang dibuat oleh Komuniaksi. Saat sore setelah shalat ashar mereka mengaji di masjid, kebetulan salah satu program dari kelompok KKN Desa Jeblogan juga melakuka pendampingan di taman pendidikan Al-Qur’an (TPA). Pada malam harinya bertemu kembali di masjid untuk tarawih bersama.
Pada pembekalan KKN sebelumnya yang dilakukan oleh Unit Pengelola KKN salah satu pemberi materi menyebutkan bahwa salah satu indikator keberhasilan KKN adalah ditunjukan dengan kedekatan antara mahasiswa peserta KKN dengan anak – anak di desa tujuan. Sekiranya hal ini sudah ditunjukan oleh kelompok KKN Desa Jeblogan, semoga di hari yang masih panjang ini kelompok KKN Desa Jeblogan bisa menjalankan kegiatannya dengan lancar sesuai rencana. Amin!
di tambang pasir
di tambang pasir II