Ikhtiar Membangun Negeri Melalui KKN

Sebagai mahasiswa kita memiliki kewajiban yang terkemas dalam tri darma perguruan tinggi. Setelah menimba ilmu di kelas, para mahasiswa diwajibkan melakukan sebuah penelitian yang sering kita sebut dengan skripsi atau tugas akhir. Penelitian ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat memberikan solusi dengan memecahkan keresahan-keresahan pada permasalahan sosial di sekitarnya melalui disiplin keilmuannya. Penelitian ini dimaksudkan agar ilmu di kelas diterapkan untuk memperbaiki dan membangun negeri.

Berbicara tentang membangun negeri, mahasiswa dapat melakukannya dengan langsung terjun ke masyarakat. Pada program kuliah, kita mengenal adanya kuliah kerja nyata (KKN) sebagai implementasi dari pengabdian masyarakat. Dari pengabdian masyarakat tersebut mahasiswa dapat berperan aktif menularkan kreatifitasnya untuk memberdayakan masyarakat dan daerahnya. Di kegiatan KKN ini mahasiswa dapat praktek bagaimana sosialisasi dengan lingkungan baru bersama teman-teman baru. Biasanya, dalam satu kelompok terdiri atas beberapa fakultas atau jurusan, bisa dipastikan mereka belum saling kenal satu sama lain. Baca lebih lanjut

Pengenalan Etika Internet di Desa Jeblogan

Setelah beberapa lama berada di Desa Jeblogan, Kabupaten Ngawi. Kali ini program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok Desa Jeblogan menyasar pada anak – anak. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 2015, kelompok KKN UNS Desa Jeblogan mengadakan senam bersama dengan dilanjutkan pengenalan etika dan pemanfaatan media internet di SDN 02 Jeblogan. Program ini diadakan dengan tujuan agar anak – anak di Desa Jeblogan memperoleh manfaat positif dari internet.

Internet tidak hanya bermanfaat, tetapi juga dapat menimbulkan efek atau akibat buruk apabila tidak disikapi dengan bijak, oleh sebab itu mahasiswa KKN UNS kelompok Desa Jeblogan bermaksud untuk melakukan upaya prefentif dengan sasaran anak – anak. Pengenalan etika dan pemanfaatan internet ini penting dilakukan karena di era modern ini internet telah menjadi kebutuhan bagi hampir seluruh masyarakat di dunia. Untuk mengakomodir hal tersebut, Suyoto selaku Kepala Desa Jeblogan menyediakan jaringan wifi  24 jam di balai desa Jeblogan. Harapannya agar warga Desa Jeblogan tidak ketinggalan informasi dan berwawasan luas. Baca lebih lanjut

Mereka Memanggilku Mas Yoga

“Mas Yogaaaa….. Ayo dolan Mas, ayo Mas mlaku-mlaku”

jalan-jalan pagi

jalan-jalan pagi

Kurang lebih itulah teriakan ajakan mereka. Mereka adalah Arif, Rovik, Fatur, Dito, Rosyid, Alfian, Fadli and the gang, anak – anak umur belasan tahun yang tinggal di Desa Jeblogan, Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Desa Jeblogan merupakan salah satu desa tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) periode Juli – Agustus 2015 ini. Kebetulan saat ini anak – anak di Desa Jeblogan sedang menjalani liburan hingga tanggal 27 Juli nanti.

Perkenalan dengan anak – anak ini diawali saat salah satu tim KKN Desa Jeblogan menjalankan ibadah tarawih di masjid yang juga kebetulan posisinya tidak jauh dari rumah singgah atau tempat tinggal sementara kelompok KKN Desa Jeblogan. Saat itu mereka berada pada shaf paling belakang, naluri sebagai anak – anak menjadikan keributan dari ulah mereka dianggap sebagai hal yang wajar. Pada momen itulah perkenalan dimulai, saling berjabat tangan dan menyebutkan nama.

KKN pada periode ini adalah kedua kalinya bagi Desa Jeblogan. Anak – anak ini dengan spontan menyebutkan “Mas e meh KKN to mriki?”. Tersiratlah dalam benak jika KKN periode sebelumnya meniggalkan kesan baik di desa ini. Keberadaan anak – anak ini cukup membantu kelompok KKN Desa Jeblogan. Dari mereka, kelompok KKN Desa Jeblogan bisa mendapatkan informasi tambahan selain dari Kepala Desa, perangkat desa ataupun warga sekitar. Namanya juga anak kecil, terkadang mereka juga menceritakan hal – hal yang menurut mereka mistis.

Aktifitas kelompok KKN Desa Jeblogan hingga saat ini belumlah terlalu padat dan sibuk, salah satu alasannya adalah karena di Desa Jeblogan sedang musim  tandur (menanam) dan bulan Ramadan sehingga warga sekitar lebih banyak menghabiskan waktu di sawah atau rumah. Memanfaatkan momen tersebut, kelompok KKN Desa Jeblogan mengisi waktu bermain dengan anak – anak tersebut. Setiap pagi setelah sholat shubuh mereka mengajak berjalan – jalan mengelilingi desa, mereka menunjukan jalanan yang bisa dilalui kendaraan maupun jalanan setapak. Pada kesempatan ini mereka juga menunjukan lokasi dimana adanya pertambangan pengerukan pasir cadas, siang harinya mereka bersepeda dan tidak jarang masuk ke rumah singgah. Di rumah singgah mereka bersama anggota kelompok KKN Desa Jeblogan menonton video dengan genre edukasi, misalnya video berjudul Kerennya Pribadi Bangsaku yang dibuat oleh Komuniaksi. Saat sore setelah shalat ashar mereka mengaji di masjid, kebetulan salah satu program dari kelompok KKN Desa Jeblogan juga melakuka pendampingan di taman pendidikan Al-Qur’an (TPA). Pada malam harinya bertemu kembali di masjid untuk tarawih bersama.

Pada pembekalan KKN sebelumnya yang dilakukan oleh Unit Pengelola KKN salah satu pemberi materi menyebutkan bahwa salah satu indikator keberhasilan KKN adalah ditunjukan dengan kedekatan antara mahasiswa peserta KKN dengan anak – anak di desa tujuan. Sekiranya hal ini sudah ditunjukan oleh kelompok KKN Desa Jeblogan, semoga di hari yang masih panjang ini kelompok KKN Desa Jeblogan bisa menjalankan kegiatannya dengan lancar sesuai rencana. Amin!

di tambang pasir II

di tambang pasir

di tambang pasir

di tambang pasir II